JUDUL LAGU : Glenn Fredly - Januari
SINAR
(Kepastian di bulan Januari)
Lukisan
awan terkadang memberikan bentuk yang
teratur, kadang pula hanya membentuk goresan abstrak, namun tetap saja
menggores langit dengan karakternya. Arah hidup juga seperti itu kadang
terlihat teratur seperti yang kita rencanakan, kadang pula berbelok dari apa
yang kita rencanakan, namun tetap saja selalu ada hikmah yang tersembunyi
didalamnya, asal kita pandai mengambil celahnya untuk tetap sabar dan
bersyukur.
“Begitulah
hidup...”, desah wanita berparas jawa dengan karakter pakaian yang sederhana dan wajah yang
sederhana. Masih teringat kabar gembira yang membuat jantungnya berdebar ketika
terdengar ada orang tua dari lelaki yang mencoba dijodohkan dengannya. Aisyah
begitulah teman-teman memanggilnya. Ia lahir dari keluarga yang sederhana dan
didikan yang cukup membuatnya menjadi mandiri. Aisyah ternyata tinggal satu
desa dengan lelaki yang hendak dijodohkan dengannya. Iy.. maklum aisyah memang
jarang berada di rumah karena ia harus belajar dipesantren sejak SMP sampai
dengan SMA. Usai lulus SMA ia juga harus merantau ke Samarinda, untuk bekerja
dan melanjutkan belajar. Sehingga tidak begitu banyak mengenal masyarakat
didesanya.
Ketika
aisyah tahu bahwa ia akan dijodohkan dengan lelaki yang bernama Handika, ia
merasa bersyukur kepada Allah, karena ia merasa jodohnya telah dekat. Aisyah
menargetkan usai lulus kuliah jika jodohnya sudah datang maka ia akan menikah
tanpa menunda. Ia bersyukur kepada Allah sembari berdoa, “ Ya Robbi jika memang
ia jodohku limpahkanlah segala keridhoan engkau kepada hamba Ya Allah”.
Bulan
demi bulan sejak kedatangan ibu Handika kerumah pada bulan Februari lalu,
sampai di akhir juli sudah tidak pernah ada kabar lagi, Aisyah dan Handika pun
tidak pernah sekalipun bertemu secara langsung. Sekali lagi Aisyah hanya pasrah
karena dia sadar benar di perkuliahan semester 5 ini ia harus lebih fokus
belajar untuk mengejar target lulus cepat. Masuk pada bulan Agustus ia mulai
melaksanakan KKN (kuliah Kerja Nyata) yang merupakan program wajib dari kampus
yang ia tempuh selama 2 bulan. Ia melaksanakan KKN diluar kota disalah satu
perusahaan BUMN. Usai KKN ia mendapat kabar bahwa orang tua Handika Kembali
datang kerumah saat ia KKN dan menitipkan uang kepadanya. Sekali lagi hati
Aisyah yang sempat pudar tentang perjodohan itu mencoba menepis keraguan yang
selama berbulan-bulan menginap dihatinya. “Alhamdulillah” desirnya dalam
hati. Kedatangan ibu Handika kerumahnya
membuat ia yakin kembali.
Bulan
Januari pun tiba, ia semakin bersemangat mengejar kelulusan yang ia targetkan
dibulan tiga, namun setelah melihat kondisi dan berbagai hal ia merasa tak
mungkin bisa mengejar kelulusan dibulan tiga dan ia menargetkan akan lulus pada
bulan Juni. Bulan Januari merupakan
bulan yang sibuk baginya karena harus mempersiapkan skripsi dan
administrasinya. Saat sedang sibuk-sibuknya mengurus administrasi pengajuan
judul, ia mendapat kabar, dari seseorang melalui telefon, saat itu hatinya
terasa di sambar oleh petir. Kilatan petir begitu mengiris hatinya, sedih,
lemas, pasrah dan tak bisa dipungkiri air mata keluar dari kedua bola matanya.
“Sekali lagi inilah hidup”, desirnya dalam hati sembari menangis disudut kamar
kos temannya. Seusai mengurus adminstrasi dikampus ia sengaja ke kos temannya
untuk beristirahat sejenak, karena seusai magrib ia harus mengajar privat.
Aisyah
sejauh ini sangat yakin dengan Handika, ia merasa Handika adalah orang baik dan
taat beribadah, meski ia tak pernah bertemu langsung, tapi ia sempat
mencari-cari sedikt informasi tentang Handika. Setiap wanita tentu mengidamkan
pasangan hidup yang taat pada sang pencipta begitu pula Aisyah. Saat ia
ditelfon oleh seseorang yang memberikan kabar bahwa Handika akan menikah dengan
wanita lain, saat itu ia hanya bisa menangis. Memang selama ini Aisyah terlalu
takabur bahwa ia akan mendapatkan jodoh yang baik, sejak kedatangan ibu handika
Aisyah menjadi terlalu takabur sehingga ia lupa untuk meningkatkan perbaikan
dirinya, ibadahnya semakin meredup dan agak bermalas-malasan. Ia sangat percaya
bahwa orang baik pasti akan mendapatkan pasangan ang baik pula, ia berfikir
bahwa Handika adalah orang baik sedangkan aku ini siapa???, ya Allah selama ini
aku terlalu takabur bahwa aku akan mendapatkan pasangan yang baik sehingga
membuatku mengacuhkan engkau dan membuat keimananku semakin luntur,
Ia sadar pasti ada hikmah dari
Allah atas kisah perjodohan ini, kini Aisyah ingin fokus memperbaiki diri,
karena ia juga ingin mendapat jodoh yang baik pula, meskipun tidak sekarang...
Dan di bulan Januari ini, ia kembali kepada kasih yang benar-benar tulus
menghiasi hari-harinya, kasih yang tak sekalipun menyakitinya, harapan yang tak
sekalipun membuatnya kecewa... kasih itu adalah kasih sayang sany pencipta....
melalui kisah ini Allah berikan SINAR... yang menerangi hatinya....melalui
kisah ini Aisyah sudah mendapatkan kepastian tentang perjodohan itu... iy... kepastian
yang datang di bulan Januari... kini ia ingin fokus di target kelulusannya
dulu. Dan kisah ini berakhir di januari......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar