Sufyan
ats-Tsauri dan Anak Tukang Riba
(Keajaiban
Sholawat)
Kisah
ini berasal dari Sufyan ast-Tsauri, seorang ulama besar di Kufah dan mujtahid
terkenal dibidang fiqh, wara`, serta zuhud dalam kehidupan sehari-harinya. Pada
saat Sufyan sedang melaksanakan haji, tepatnya pada saat thawaf di Ka`bah, ia
mendapati seorang pemuda yang tidak berdo`a apapun selain hanya bershalawat
kepada Rasulullah Saw, baik ketika di Ka`bah, Padang Arafah, Muzdalifah, dan
Mina. Hal ini menyebabkan ia terheran-heran.
Pada
suatu kesempatan Sufyan menanyakan kepada pemuda tersebut, “ Saudaraku,
ketahuilah ada berbagai macam doa khusus untuk setiap tempat yang telah kau
singgahi. Jika engkau belum mengetahuinya, aku bersedia mengajarimu doa-doa
tersebut”.
Diluar
dugaan, pemuda tersebut menjawab, “ aku mengetahui semua doa-doa yang anda
maksud, izinkan saya menceritakan apa yang terjadi pada saya, agar anda
mengerti apa yang saya lakukan ini, meskipun terkesan aneh”.
Kemudian
pemuda tersebut melanjutkan ceritanya. “ Aku berasal dari Khurasan. Aku dan ayahku
berniat untuk menunaikan ibadah haji, kami melewati lembah, gurun dan naik
turun gunung. Kami akhirnya memasuki kota Kufah. Disana ayahku jatuh sakit, dan
pada tengah malam ia meninggal dunia. Selanjutnya aku sendiri mengafani jenazahnya,
aku duduk menangis dalam batin dan memasrahkan segala urusan pada Allah Swt.
Sejenak kemudian aku merasa ingin sekali menatap wajah ayahku, akan tetapi pada
saat aku membuka kafan penutup wajah ayahku, aku melihat kepala ayahku berubah
menjadi kepala keledai. Aku terhenyak dan aku tak dapat menceritakan hal ini
kepada orang lain”.
“
Sewaktu aku duduk merenung, aku seperti tertidur, lalu pintu tenda kami terbuka
dan tampaklah sesosok orang yang menutup wajahnya dengan cadar seraya membuka
penutup wajahnya, ia berkata, “ mengapa kamu sangat sedih?” aku pun berkata, “
Tuan yang menimpaku ini memang bukanlah suka cita, tapi aku tak boleh meratap
supaya orang lain tak bersedih”. Lalu orang asing tersebut mendekati jenazah
ayahku dan mengusap wajah ayahku, wajah ayahku berubah menjadi berseri-seri
bahkan nampak terlihat lebih muda dari wajah sebelum ia meninggal dunia, aku
bertanya, “ Siapakah sebenarnya anda, wahai kekasih kebaikan?”. Ia menjawab, :
Aku Muhammad Rasulullah”. Mendengar hal tersebut aku langsung berlutut
dikakinya, menangis dan berkata, “ Masya Allah sudikah anda menceritakan yang
sebenarnya terjadi?”. Kemudian dengan lembut beliau berkata, “ ayahmu dulunya
memakan harta riba, tetapi setiap sebelum tidur dia selalu bershalawat kepadaku
sebanyak 100 kali, saat diberitahu perihal nasib ayahmu, aku segera memohon
izin kepada Allah Swt, untuk memberinya syafa`at, setelah diizinkan, aku datang
dan menyelamatkan ayahmu dengan syafaatku”. Kejadian tersebut membuat pemuda itu
selalu membasahi bibirnya dengan membaca shalawat.
“Semoga
bermanfaat, Suatu amalan ringan yang berdampak besar dalam diri kita”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar