Kamis, 22 Januari 2015



BAPAK KUCING
Sudah tidak asing ditelinga kita, dengan nama Abu Hurairah, dia adalah sahabat terkenal. Meski tidak terlalu lama mengikuti Rosul, tapi hadits yang diriwayatkannya sangat banyak. Jumlahnya 5.374 hadits. Mengapa demikian??? Karena beliau adalah satu-satunya sahabat yang selalu mengikuti Rasul kemanapun Rasul pergi.
Nama kecil Abu Hurairah adalah Abdusy Syam (hamba matahari). Suatu ketika Rasul bertanya kepada Abu Hurairoh, “ Siapa namamu?”. Abu Hurairoh lalu menjawab, “Abdusy Syam”. . lalu Rasul berkata, “ Bukan Abdur Rahman ?? (hamba Allah yang maha pengasih)”. Abu Hurairoh lalu menjawab, “Demi Allah, benar wahai Rasul, nama saya Abdur Rahman,”. Sesungguhnya Rasul lebih suka memanggilnya dengan nama Abdur Rahman. Tapi mengapa ia lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairoh??? Berikut ceritanya…..
Abu Hurairoh sangat menyayangi binatang, karena sayangnya dengan binatang ia sampai mempunyai seekor kucing. Kucing itulah yang menemaninya saat kesepian ditengah gembalanya. Ketika pulang mengembala, kucing tersebut diletakkan diatas pohon, esoknya kucing tersebut diambil lagi sebagai teman. Kebiasaan itu terus menerus dilakukannya.
Persahabatannya dengan seekor kucing diketahui oleh masyarakat setempat. Karena itulah banyak orang memanggilnya Abu Hurairoh yang artinya Bapak Kucing. Lama kelamaan nama panggilan Abu Hurairoh telah melekat pada dirinya. Orang pun menjadi lupa dengan nama aslinya.
Disamping cerita diatas ada cerita lain yang mendukung ketenaran nama tersebut. Ketika Abu hurairoh sedang berbincang-bincang dengan Rosul, tiba-tiba kucingnya meloncat, lalu nabi memanggilnya dengan panggilan Abu Hirr, itu merupakan panggilan halus setelah mengetahui asal-usul julukan Abu hurairoh. Abu Hurairoh sendiri lebih suka panggilan itu. Katanya hirr adalah kucing jantan dan Urairah adalah kucing betina. Sedangkan kucing jantan lebih baik dari kucing betina. Sebenarnya banyak sekali kisah-kisah dari abu hurairoh yang menginspirasi, mulai dari hidupnya yang susah karena merupakan anak yatim sampai ia mampu menjadi Gubernur dengan memegang teguh  pedoman Rasul. Dia merupakan sosok yang tetap rendah hati dan mempertimbangkan segala sesuatu, karena beliau sangat ingin meniru Rasul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar